Tiga tahun lalu, jutaan pemirsa TV dibuat
terharu oleh penampilan juara hafiz 2014,
Musa La Ode Abu Hanafi. Kala itu usianya baru menginjak lima tahun, tapi
sudah hapal 29 juz dari 30 juz Alquran. Dan akhirnya dunia mencatat , kalau
Musa akhirnya mengharumkan nama Indonesia di ajang MTQ Internasional
di Mesir tahun 2016, dan keluar sebagai juara 3 tingkat anak-anak dan
peserta termuda.
Khalayak pasti penasaran, koq bisa-bisanya anak
yang masih belia ini bisa hapal Alquran
dalam usia yang sangat
muda. Dan jawabannya, terletak dari orang tuanya yang telah menanam sebuah bibit unggul dan
merawatnya dengan baik. Bukan saja mengarahkan, orangtuapun memberikan uswah (tauladan), sehingga tak heran
kalau ada pribahasa “Buah tak kan jatuh
jauh dari pohonnya”. Hal ini yang dilakukan orangtua Musa, sehingga
hasilnya sebanding dengan apa yang dia tanam,
yakni Musa La Ode hafiz kebanggaan
Indonesia.
Selain Musa, tentunya banyak nama-nama yang
mengharumkan dunia karena
kejeniusan, musik, akting, dan
hal yang mencengangkan lainnya. Dan
semua itu ternyata karena kegigihan
orang tuanya dalam memberikan pendidikan, mengisi ruang-ruang
kosong jiwa anak dengan hal positif dan
berguna, disertai rasa nyaman tanpa paksaan. Walaupun kenyataanya,banyak pula
anak yang kemudian unggul dalam perjalanan di
masa depannya,padahal orangtua tak mendidiknya dengan benar. Ini hanya
sebagai pengecualian,karena yang banyak kita temui anak gemilang adalah anak
yang berada dalam pendidikan yang benar.
Keseriusan orang tua yang merasakan
kalau anak adalah titipan terbesar yang diberikan Allah atas dirinya, maka
orang tua ini akan betul-betul menjaga dan membimbing anak-anaknya. Kebersamaan
dari semenjak bangun sampai bangun lagi, selalu diisi semangat mengajari,
memberi contoh dan mempraktekannya. Sepertinya tak boleh ada celah waktu yang
sia-sia dalam kebersamaan dengan sang buah hati.
Ibarat sebuah pohon yang kita tanam,
maka kalau hasilnya ingin bagus dengan buah yang berkwalitas, tentulah
perawatannya harus sesuai aturan. Menyiram sesuai dengan waktu dan takaran,dan
nutrisi yang diberikan juga harus sesuai dengan kebutuhan. Begitupun anak-anak
kita, mereka membutuhkan perawatan dan perlakuan yang baik. Kita bisa mencari
tahu dari banyak literasi tentang bagaimana nabi kita mendidik anak. Atau
buku-buku karya Muhammad Faudzil Adzim, yang tulisannya telah menginspirasi
banyak orang dalam merawat anak-anak. Makanan yang diberikanpun harus halalan thoyiban. Karena dari makanan
ini juga bisa mempengaruhi karakter anak di masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar