Penayangan bulan lalu

Rabu, 17 Mei 2017

APA YANG KITA TANAM ITULAH YANG KITA TUAI


            Tiga tahun lalu, jutaan pemirsa TV dibuat terharu oleh penampilan juara hafiz 2014, Musa La Ode Abu Hanafi. Kala itu usianya baru menginjak lima tahun, tapi sudah hapal 29 juz dari 30 juz Alquran. Dan akhirnya dunia mencatat , kalau Musa akhirnya mengharumkan nama Indonesia di ajang MTQ  Internasional  di Mesir tahun 2016, dan keluar sebagai juara 3 tingkat anak-anak dan peserta termuda.


Khalayak pasti penasaran, koq bisa-bisanya anak yang masih belia ini bisa hapal Alquran  dalam usia  yang  sangat  muda. Dan jawabannya, terletak dari orang tuanya yang  telah menanam sebuah bibit unggul dan merawatnya dengan baik. Bukan saja mengarahkan, orangtuapun memberikan uswah (tauladan), sehingga tak heran kalau ada pribahasa “Buah tak kan jatuh jauh dari pohonnya”. Hal ini yang dilakukan orangtua Musa, sehingga hasilnya sebanding dengan apa yang dia tanam,  yakni Musa La Ode hafiz kebanggaan  Indonesia.


Selain Musa, tentunya banyak nama-nama yang mengharumkan dunia karena  kejeniusan,  musik, akting, dan hal yang mencengangkan lainnya.  Dan semua itu ternyata karena kegigihan  orang tuanya dalam memberikan pendidikan, mengisi ruang-ruang kosong  jiwa anak dengan hal positif dan berguna, disertai rasa nyaman tanpa paksaan. Walaupun kenyataanya,banyak pula anak yang kemudian unggul dalam perjalanan di  masa depannya,padahal orangtua tak mendidiknya dengan benar. Ini hanya sebagai pengecualian,karena yang banyak kita temui anak gemilang adalah anak yang berada dalam pendidikan yang benar.

            
              Keseriusan orang tua yang merasakan kalau anak adalah titipan terbesar yang diberikan Allah atas dirinya, maka orang tua ini akan betul-betul menjaga dan membimbing anak-anaknya. Kebersamaan dari semenjak bangun sampai bangun lagi, selalu diisi semangat mengajari, memberi contoh dan mempraktekannya. Sepertinya tak boleh ada celah waktu yang sia-sia dalam kebersamaan dengan sang buah hati.
            
               Ibarat sebuah pohon yang kita tanam, maka kalau hasilnya ingin bagus dengan buah yang berkwalitas, tentulah perawatannya harus sesuai aturan. Menyiram sesuai dengan waktu dan takaran,dan nutrisi yang diberikan juga harus sesuai dengan kebutuhan. Begitupun anak-anak kita, mereka membutuhkan perawatan dan perlakuan yang baik. Kita bisa mencari tahu dari banyak literasi tentang bagaimana nabi kita mendidik anak. Atau buku-buku karya Muhammad Faudzil Adzim, yang tulisannya telah menginspirasi banyak orang dalam merawat anak-anak. Makanan yang diberikanpun harus halalan thoyiban. Karena dari makanan ini juga bisa mempengaruhi karakter anak di masa depan.

Wallahu’alam