Penayangan bulan lalu

Senin, 06 Agustus 2018

Jadikan Membaca Sesuatu Yang Mengasyikkan

Dimanapun berada luangkan waktu sejenak
untuk membaca.Membaca apa saja yang ada di dekatmu. Membiasakan membawa buku kapan dan dimana pun, tak akan menjadi beban. Malahan dari aktivitas ini beribu manfaat dapat kita raih.Ketika nunggu jadwal kereta berangkat, menunggu teman datang kala janjian, maka aktivitas membaca ini bias mengobati rasa jenuh dalam penantian.



Bagi yang sudah dawam membaca Alquran, alangkah baiknya dilanjutkan dengan terjemahannya. Ada FEEL yang lain, ketika rangkaian ayat-ayat cinta sang Khaliq dicerna melalui tafsirnya. Membaca al-quran merupakan ibadah, huruf demi huruf akan diganjar Allah dengan pahala yang berlimpah. Tak terbayang kalau dilanjutkan dengan memahami isi kandungannya, tentu ganjaran yang didapat lebih berlimpah.Tak jarang para penulis mendapatkan ide segar setelah membaca kalimat demi kalimat dari terjemahan kitab suci ini.





Yang belum terbiasa, bisa jadi kegiatan membaca merupakan sesuatu yang membosankan. Tentu berbeda, kala berselancar di dunia medsos yang padahal cukup membuat kehilangan waktu. Tipuan jejaring sosial begitu menggoda, alih-alih hanya googling untuk mencari refernsi, akhirnya sedikit terbujuk rayu oleh sosialita. Scrolling sana-sini, coment yang ga jelas, sehingga waktu yang harus dimanfaatkan terbuang percuma.





Membaca bila dilakukan kontinyu, maka akan terasa mengasyikkan. Tipe orang dalam melakukan kegiatan ini sungguh berbeda-beda. Ada yang langsung mencari bab yang lebih menarik bagi dirinya, ada juga yang runut tiap bab harus dibaca.Saya termasuk orang kalau membaca tuh, harus full satu buku. Termasuk kata pengantar, apresiasi para tokoh, sekapur sirih dari penulis, prolog berikut epilognya. Pokoknya semua harus terbaca. Ga puas aja sih, ibarat main puzel terasa ga lengkap kalau dilewat begitu saja.







Kaya hari libur kemarin yang cukup panjang karena jum’at tanggal merah,maka cukup senggang waktu untuk berlibur menjadi tiga hari. Enaknya sih jalan-jalan bareng keluarga, namun kondisi yang mendukung karena tanggal tua jadi ngabisin waktu liburnya di rumah aja hehhe. Nah, karena banyak waktu ini, saya pilah buku yang belum usai dibaca. Pilihanpun jatuh ke buku best seller yang ditulis Oki Setiana Dewi "Sebentang Kearifan Dari Barat".

Luar biasa, begitu masuk halaman apresiasi banyak banget yang ngasih testimoni. 15 orang besar di negeri ini terpampang di buku tersebut. Sejenak otak berceloteh kalau buku saya harus lebih dari ini. Aamiin







Dalam buku SKDB ini, ada testimoni Prof Din Syamsudin, Asma Nadia, Dewi Sandra, Yusuf Mansyur, Anies Baswedan, Ustadz Abdul Somad, Felix Siauw, Bakat Setiaji Odoj dan masih banyak lagi. Mereka memberi kesaksian kalau buku tersebut recomended. Pasti bikin penasaran kan, kalau baca buku kaya gini.



Alhamdulillah target membaca buku setebal 272 halaman ini, bias selesai juga. Cukup lama sih buku setebal itu harus selesai dalam jangka waktu tiga hari. Maklum dah, membacanaya sampil ditemani kurcaci-kurcaci rumah yang bikin heboh. Bapaknya baca tengkurap, mereka sudah main kuda-kudaan di atas punggung. Ganti posisi lonjoran, paha dan perut jadi sasaran tinju-tinjuan. Maklum kalau hari biasa, sangat sedikit waktu bareng sama mereka.



Membaca agar cepat kelar itu, sebenarnya mudah loh asal tahu triknya. Jujur saja sampai hari ini saya penasaran banget soal teknik baca cepat. Iklan di FB yang wara-wiri tentang membaca cepat ini, sangat berharap diadakan di kota tempat tinggal saya yakni Cirebon. Mudah-mudahan mas Agus Setiawan pakar membaca cepat ini dapat membaca tulisan saya ini.





Untuk saat ini, saya mau berbagi Tips bagaimana agar membaca buku cepat kelar.

Pertama sekali camkan dalam hati, bahwa kita akan membaca hingga tuntas.

Membaca itu sesuatu Yang Mengasyikkan

Bikin target aja tergantung kemampuan. Apakah mau sehari, seminggu atau sebulan jika memang bukunya tebal kaya "Sirah Nabawi". Begitu pegang buku, totalitas aja bahwa kita lagi baca buku. Totalitas yang dimaksud, maksudnya mata, hati, perasaan, suasana, tangan dan segenap indra benar-benar mau baca.

Walaupun cuma 10 atau 15 menit, ketika nunggu abang Grab Food misalnya, kalau kita total niat baca bisa tuntas loh satu bab.

Untuk tips lainnya, nanti deh saya bikin tulisan khusus. Soal kegemaran membaca, saya teringat pengusaha asal Bandung Abu Syauqi. Beliau setiap harinya sengaja menyengajakan diri khusus membaca buku. Jadwalnya dari jam 5 sampai jam 6 pagi. Buku apa aja beliau baca, sehingga menjadi rutinitas. Begitupun Dewa Eka Prayoga, beberapa hari lalu di status fb-nya sampai menghabiskan dua buah buku dalam perjalanan kereta Bandung - Cirebon.





Rata-rata orang Indonesia indeks gemar baca bukunya masih terendah di banding Negara Asean lainnya. Tingkat Literasi masyarakat kita, menurut Study Central Connecticut State University yang berbasis di Amerika Serikat, kesukaan baca masyarakat Indonesia menduduki peringkat 60 dari 61 negara (www.thejakartapost.com 26 Agustus 2016).







Agar generasi penerus kita gemar membaca, langkah pertama yang kita ambil adalah kita dulu sebagai orang tua membiasakan diri membaca. Agar nambah wawasan, nambah pengetahuan dan menjadi orang tua yang pinter, jadi ga bingung bila anak bertanya. Membaca juga bisa mengubah masa depan dan menambah kecerdasan akal pikiran.



#IndonesiaMenulis