Penayangan bulan lalu

Senin, 30 November 2015

Nyantri Itu Keren Loh.......





              Dalam zaman yang serba modern ini, segala hal bisa didapatkan dengan mudah. Orang sering bilang inilah yang disebut era digital, era globalisasi atau apapun namanya ternyata telah menyumbangkan efek positif dalam berbagai segi kehidupan. Namun dibalik semua itu ketahanan keluarga sangat dibutuhkan dengan terus bahu membahu untuk membentengi anggota keluarganya dari efek negatif modernisasi.

             Atas dasar itulah maka dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, mandiri, kreatif dan tangguh dalam mengisi kehidupan kedepannya. Dan peran pesantren sangat dibutuhkan untuk menjawab tantangan ini.

             Kenapa Pesantren?
Karena disana tempatnya orang menimba ilmu bukan hanya sein atau  iptek saja tapi wawasan keagamaan yang merupakan tonggak utama dalam kehidupan diajarkan. Sehingga ada keseimbangan yang cantik dalam mewujudkan seseorang menjadi pribadi unggul dan berakhlaqul karimah. Dan kwalitas diri seperti inilah yang diperlukan sebagai penerus tonggak sejarah dan menjaga harga diri bangsa di mata dunia.

           Baik, sebelum meneruskan peran santri dan pesantren lebih jauh. Saya akan menjelaskan terlebih dahulu tentang apa itu pesantren beserta sejarahnya.

1. Definisi Pesantren

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pesantren memiliki arti asrama atau tempat santri belajar mengaji atau menuntut ilmu agama islam. Ada juga yang mengartikan bahwa pesantren adalah suatu lembaga pendidikan Islam Indonesia yang bersifat "tradisional" untuk mendalami ilmu tentang agama Islam dan mengamalkan sebagai pedoman hidup keseharian.

Pondok pesantren secara definitif tak dapat diberikan batasan yang tegas melainkan terkandung fleksibilitas pengertian yang memenuhi ciri-ciri yg memberikan pengertian pondok pesantren secara komprehensif.
Bahkan dalam perjalanannya pondok pesantren yang pada awalnya dianggap sebagai lembaga pendidikan Islam tradisional, kini mulai berubah karena sentuhan kekinian ada didalamnya.

Selain makna pesantren yang secara definitif tak ada batasan. Makna "santri" yang merupakan penghuni pondok pesantren itu sendiri, memiliki arti beragam.
seorang peneliti bahasa bernama johns mengungkapkan bahwa kata santri berasal dari bahasa tamil yang mempunyai makna "guru mengaji". Sedangkan C.C. Berg berpendapat bahwa istilah santri berasal dari kata shastri yang dalam bahasa India berarti "orang yang mengetahui buku-buku suci agama Hindu" Selain itu, ada yang berpendapat bahwa santri berasal dari bahasa sanskerta atau bahasa jawa yakni "Cantrik" yang bermakna orang yang selalu mengikuti guru.

Sementara itu menurut ulama Jawa kata "santri" memiliki makna yang cukup luas untuk ditelusuri.
Seperti yang disampaikan KH Daud Hendi Ismail dalam penjelasannya,bahwa kata Santri jika ditulis dalam bahasa arab terdiri dari lima huruf  (سنتري), yang setiap hurufnya memiliki kepanjangan serta pengertian yang luas.

1. Sin (س) adalah kepanjangan dari سَافِقُ الخَيْرِ yang memiliki arti Pelopor kebaikan.

2. Nun (ن) adalah kepanjangan dari نَاسِبُ العُلَمَاءِ yang memiliki arti Penerus Ulama.

3. Ta (ت) adalah kepanjangan dari تَارِكُ الْمَعَاصِى yang memiliki arti Orang yang meninggalkan kemaksiatan.

4. Ra(ر)  adalah kepanjangan dari رِضَى اللهِ yang memiliki arti Ridho Allah.

5. Ya (ي) adalah kepanjangan dari اَلْيَقِيْنُ yang memiliki keyakinan

Terlepas dari itu semua, dapatlah diambil kesimpulan bahwa  secara umum pengertian kata "santri" adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan Ilmu Agama Islam di suatu tempat yang dinamakan pesantren, biasanya menetap di suatu tempat tersebut hingga pendidikan selesai.

2. Sejarah Pesantren

Berbicara kapan asal mula tumbuh pesantren di Indonesia sama halnya berbicara kapan Islam masuk ke Nusantara. Karena pada mulanya para pemuka agama inilah yang mengumpulkan orang-orang untuk belajar tentang Islam. Dan bahkan para santri yang sengaja datang berbondong-bondong untuk mendalami soal Agama. Sehingga pemuka agama atau yang lebih familiar sekarang dipanggil kiyai menempatkan mereka di samping rumahnya. Sehingga lahirlah pondok-pondok yang merupakan berawal dari bahasa arab yakni funduuq ( فندوق) yang bermakna tempat menginap.

Sudah menjadi pribahasa dimana ada gula disitu ada semut. Begitupun pada perjalanan sejarah dunia pesantren. Para santri ikut andil bagian dengan menceritakan kepada umum tentang bagaimana kehidupan di pondok pesantren sehingga para orang tua merasa tertarik untuk memasukkan anaknya. Maka wajarlah kalau kita membaca sejarah Walisongo, banyak dari para wali tersebut sangat erat dalam hal kekerabatannya. Bahkan masih terkait hubungan antara murid dan gurunya.

Berdasarkan catatan yang ada, kegiatan pendidikan sistem bermukim seperti ini, telah dimulai sejak tahun 1596. Hal ini bisa kita lihat dari sejarah datangnya bangsa Portugis ke Nusantara yang pada saat itu di Aceh sudah ditemukan dayah. Dayah adalah sebutan dalam bahasa Aceh yang berarti pondok pesantren.
Bahkan dalam catatan Howard M. Federspiel- salah seorang pengkaji ke-Islaman di Indonesia, menjelang abad ke-12 sudah banyak  pusat-pusat studi di Aceh,di  Palembang (Sumatera), di Jawa Timur dan di Gowa (Sulawesi)
Dari hasil penelitiannya telah ditemukan tulisan-tulisan penting dan telah menarik santri untuk belajar.

3. Peran Pesantren dari masa ke masa

Keberadaan pondok pesantren yang pada awalnya diperuntukkan untuk mendalami Agama islam. Tapi dengan berjalannya waktu ternyata perannya cukup berarti dalam masyarakat dan bangsa Indonesia.

Salah satu peran strategis di era pra kolonial, pesantren merupakan sentral terpenting dalam penyebaran dan sosialisasi agama Islam.

Pesantren dengan figur kiayi atau wali juga memiliki kekuatan politis untuk melegitimasi sebuah kekuasaan seperti yang terjadi pada kasus kerajaan Demak dan Pajang.
Peran politis tersebut semakin kental pada era kolonial Belanda, dimana hampir semua peperangan melawan pemerintah kolonial Belanda bersumber atau paling tidak mendapat dukungan sepenuhnya dari pesantren.
Tengoklah kisah heroik pangeran Diponegoro atau Imam Bonjol. Yang notabene mereka adalah salah satu yang yang terlahir dari pesantren.

Begitupun di era perjuangan dalam merebut kemerdekaan banyak basis perjuangan dan organisasi yang lahir dari pesantren. Munculnya NU yang dibidani KH Hasyim Ashari, Muhammadiyah dengan KH Ahmad Dahlan dan masih banyak Ormas lainnya. Hal ini membuktikan betapa pesantren menaruh andil besar dalam pergerakan perjuangan bangsa.

Pada masa pasca-proklamasi kemerdekaan pesantren dihadapkan pula dengan tantangan yang cukup berat yaitu adanya ekspansi sistem pendidikan umum. Hal ini tak dapat dipungkiri karena kondisi masyarakat yang sangat membutuhkan dengan perubahan-perubahan baru. Dan salah satu upaya agar eksistensi lembaga pendidikan pesantren tetap berlangsung maka adaptasi dengan menerima dinamika pendidikan tetapdijalankan dengan tidak mengenyampingkan khas kepesantrenan.

4. Kategori Pesantren

Faham atau madzhab dalam islam memang beragam dan masing-masing punya karakteristik masing-masing. Sehingga berpengaruh terhadap sebutan pondok pesantren, Ada yang memberi label pesantren NU, pesantren Persis,pesantren Muhammadiyaah,pesantren Salafi dan masih banyak istilah lain yang disematkan terhadapnya.

Namun pada kesempatan ini saya tidak membahas dari segi madzhab tersebut, tapi saya akan melihat dari faktor lain.
  • Dilihat dari tipologi yang umum, pesantren terbagi menjadi empat bagian :
  1. Pesantren Salafi
Disebut pesantren salafi atau salafiah karena pesantren tersebut mempertahankan materi pelajaran yang bersumber dari kitab kelasik atau yang lebih dikenal dengan kitab kuning tanpa ada tambahan pengetahuan umum. dan metode yang diterapkan disini adalah metode sorogan dan balaghan. Metode sorogan dimana para santri mengaji kitab bersama-sama dan ustadz membimbingnya. Biasanya sang ustadz membacakan kitab dan maknanya dengan kencang dan santri mengulang beberapa kali. Hal ini biasanya dilakukan bagi santri level awalan. Sedangkan level balaghan, ustadz membacakan dan mengajarkan dan santri menyimak sambil menuliskan akan terjemahan kitab tersebut. Kalau istilah saya waktu nyantri, ini namanya ngalogatan. Lebih tinggi tingkat kemahiran santri speed terjemahan juga lebih cepat.
2. Pesantren Khalafi

    Di pesantren ini sistem pengajaran sudah menganut sistem kelas dan berjenjang dan biasanya selain ilmu agama, ilmu umum dan pengasahan skill juga digembleng disini. Sebetulnya di bagian khalafi ini bisa dibagi lagi dan dikelompokkan dengan sebutan pesantren tradisional dan pesantren modern. Istilah ini sebetulnya muncul sekitar era tahun 80-an dengan dimotori oleh pesantren Gontor Jawa Timur. Dimana di pesantren tersebut cara belajar dan situasi yang diarahakan agar santri lebih konsen belajar. Santri tidak harus mencuci pakaian sendiri karena ada bagian yang mencucikan. Pas waktu makan santri tidak harus berlelah-lelah mempersiapkan makanan. Skill bahasa juga diasah, dimana santri hanya boleh berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Arab dan bahasa Inggris. Sejak itulah pesantren jenis khalafi ini terbagi dua ada yang tradisioanal dan ada yang moderen.

    3. Pesantren terintegrasi
    Pesantren jenis ini lebih menekankan pada kejuruan atau target tertentu. Biasanya yang mengadakan jenis pesantren ini adalah dinsos dengan mengumpulkan anak jalanan atau yang putus sekolah.
     4. Pesantren Kilat
    Pesantren kilat lebih ditekankan pada pengisian waktu luang. Biasanya dilaksanakan oleh sekolah dalam rangka mengisi waktu liburan atau dalam mengisi bulan Ramadhan. Dan materi yang diajarkan lebih ditekankan pada kebiasaan ibadah harian, birul walidain dan pemantapan pelajaran agama di sekolah tersebut. Pengalaman anak saya yang rutin tiap tahun mengikuti pesantren kilat di sekolahnya, biasanya tidak menginap sebagaimana pesantren pada umumnya. Cuma waktu belajarnya lebih full dari biasanya.
     5. Pesantren Khusus
    Pesantren ini memiliki khas tersendiri, dan di Indonesia terutama di pulau Jawa jenis pesantren ini banyak ditemui. Tapi saya hanya akan menyampaikan sesuai riset yang saya temui dari beberapa pesantren ;
     a.Pondok  Pesantren Annidhom Sukabumi 
    Pondok pesantren ini sebenarnya masuk ke kategori pesantren salafiah, tapim kekhasan yang ada di pesantren ini adalah penekanan pada ilmu tata bahasa Arab atau lebih familiar dengan sebutan ilmu alat . Sehingga lulusan dari pesantren ini diharapkan bisa memelihara kemurnian kaidah bahasa atau nahwu shorof kitab kuning yang memang berbahasa Arab. Pada awalnya santri yang mukim disini khusus laki laki. Tapi Alhamdulillah untuk sekarang ada buat muslimah juga. Tiap sepekan sekali ba'da jum'at disini ada program khusus kajian kitab dengan yang hadirnya kebanyakan para ustadz atau ulama yang masih semangat menambah ilmu.

    b.Pondok  Pesantren Suryalaya Tasikmalaya
    Di pondok pesantren ini santri yang datang bukan hanya golongan usia sekolah tapi dari semua kalangan datang kesini. Karena disini orang belajar bagaimana cara berdzikir dan taqorub terhadap Alloh swt. Sehingga santri diharapkan bisa lebih khusu dan tertata dalam praktek ibadahnya. Hal yang unik lain dari pesantren ini dengan adanya pondok pesantren untuk rehabilitasi narkoba. Dan program ini sangat membantu pemerintah yang sedang melawan narkoba.
     c. Pondok Pesantren Daarutttauhid Bandung
    Pondok Pesantren yang digawangi oleh ustadz kharismatik yakni KH Abdullah Gymnasiar, atau yang lebih akrab dengan sebutan Aa Gym. Di tangan beliaulah pondok pesantren ini punya karakteristik yang berbeda bila dibandingkan dengan pesantren yang ada di Indonesia.
     Berikut program Ponpes Daaruttauhid Bandung:
    1. Santri Siap Guna (SSG)
    Diperuntukkan untuk santri berusia  17 -35 tahun, yang mengikuti program ini biasanya pelajar dan mahasiswa  atau siapa saja yang ingin mengkaji ilmu agama tetapi mempunyai kegiatan lain atau tidak bisa mukim full layaknya santri yang lain.
    Materi intinya : dobrak diri, bangun diri, bangun tim dan leadership. Materi dirancang untuk menjadi muslim dengan karakter baku, baik dan kuat. Jadi jangan heran kalau ada kegiatan turun tebing, merayap di lumpur dan lain sebagainya. Alumninya sudah ribuan.

    2. Santri Dauroh Qolbiyah, pesantren selama satu bulan. Untuk 17- 40 taun. Materinya menekankan bagaimana memperbaiki hati dan pembiasaan tahajud, shaum, dhuha dan ibadah sunnah lain.

    3. Pesantren akhlak plus wirausaha,
     tujuannya membangun pribadi entrepreneur yg berakhlak islami, materi fiqih ibadah, fiqih muamalah dan lainnya. Disini ada praktek wirausaha, dan khidmat untuk umat.

    4. Pesantren masa keemasan
    Diperuntukkan untuk orang berusia 50 taun ke atas.
    Materinya lebih ke bagaimana mempersiapkan usia agar khusnul khotimah.

    Itu hanya sekilas saja tentang pesantren daaruttahid. Selain empat hal tersebut masih banyak lagi. Mudah-mudahan ke depannya bisa ditampilkan dalam bab khusus.

    (Insyaallah bersambung)
    www.ernawatililys.com
     









    5 komentar:

    1. wahh tambah manteb neh nulisnya... ^_^

      ianliga.wordpress.com

      BalasHapus
    2. lanjutkan perjalanan naskahnya. Menarik dan unik. Postingannya juga keren. ilmu baru juga. nice post

      BalasHapus
    3. Terimakasih semuanya, tulisan ini masih berlanjut koq. Sambil nulis sambil survei juga

      BalasHapus
    4. Khoir,untuk menambah wawasan.

      BalasHapus