Penayangan bulan lalu

Selasa, 21 Juni 2016

2 KEBAHAGIAAN BUAT MEREKA YANG BERPUASA

Semua pekerjaan tentunya akan melahirkan sebuah "hasil". Dan dari hasil tersebut, maka akan muncul yang namanya harga. Proses dalam mengerjakan inilah, maka akan timbul upah dari pekerjaan tersebut. Dan upahnya bisa dinikmati saat itu pula, ada yang harus menunggu seminggu, sebulan, bahkan ada yang harus rela dirafel.

Begitupun ibadah shaum, ibadah yang satu ini, memang sangat spesial, dan pahalanya untuk Allah. Karena khusus buat Allah inilah maka pahalanya bisa lebih dari besar dalam kelipatannya.Berbeda dengan amalan lain yang dilipatgandakan menjadi 10 kebaikan hingga lebih dari dari itu.

Seperti sabda Rasulullah dari Abu Hurairah,

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ

"Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151)

Bagi shoimin itu sendiri ternyata Allah telah memberikannya dua kebaikan kebahagiaan, yang  pertama adalah ketika berbuka, dan kebaikan berikutnya saat perjumpaan dengan Allah azza wajala.

1. Kebahagiaan ketika berbuka, tentu kita sering merasakannya. Aliran seteguk sirup yang membasahi kerongkongan, atau manisnya kudapan kolak begitu nikmat terasa. Selain itu, kita bisa merasakan bagaimana dahsyatnya berkumpul bersama keluarga, setiap kali berbuka. Kalau di hari biasa, makan bareng sangat jadi langka, tapi untuk ramadhan selalu disiapkan. Sungguh ISTIMEWA.

2. Kebahagiaan Bertemu Allah
Inilah Kebahagiaan hakiki yang benar-benar bahagia. Karena perjumpaan dengan Allah adalah ziyadah (tambahan) nikmat disamping kenikmatan surga. Oleh sebab itu, ketika berdoa dalam berbuka, selayaknya kita juga berdoa, agar mendapatkan juga kenikmatan berjumpa dengan Allah.

Dari seorang sahabat yang mulia, Shuhaib bin Sinan radhiallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika penghuni surga telah masuk surga, Allah ta’ala berfirman: “Apakah kalian mau tambahan nikmat (dari kenikmatan surga yang telah kalian peroleh)? Bukankah Engkau telah memutihkan wajah-wajah kami? Dan Engkau telah memasukkan kami ke dalam surga dan menyelamatkan kami dari neraka? Kemudian Allah singkap hijab (penutup wajahNya yang mulia), dan mereka mengatakan,

فَمَا أُعْطُوا شَيْئًا أَحَبَّ إِلَيْهِمْ مِنْ النَّظَرِ إِلَى رَبِّهِمْ عَزٌّ

“Tidak ada satupun kenikmatan yang lebih kami cintai dari memandang wajah Allah Ta’ala.” (HR. Muslim no. 181).

Begitulah sahabat semua, sebuah nikmat perjumpaan dengan Allah adalah yang sebenarnya. Dan kenikmatan berbuka, bisa jadi hanyalah kamuflase belaka.

Semoga kita semua dapat berjumpa dengan Allah Subhanahu Wa 'ta'ala.

آمين يا مجيب العدوة

Tidak ada komentar:

Posting Komentar